Rabu, 17 Februari 2021

  Terjadi pada tanggal 16 januari 2021

Hujan lebat disertai petir di Sulawesi Utara mengakibatkan banjir dan tanah longsor di Kota Manado dan Kabupaten Minahasa, Jumat (22/1/2021).

Khusus di Kota Manado, banjir terjadi di Kelurahan Karombasan Kompleks TK Pembina, Terminal Karomabasan, Perumahan PDK Kelurahan Malalayang, Kecamatan Malalayang, Kelurahan Taas, dan Kelurahaan Ranomuut.

Pantauan Kompas.com, pukul 16.41 Wita, banjir di Ranomuut banjir sudah mencapai lutut orang dewasa.

Di ruas jalan Ranomuut-Perkamil, sejumlah kendaraan terpaksa balik arah karena air semakin tinggi.

Terlihat warga di lokasi itu mulai keluar rumah dan di depan lorong rumah mereka mengantisipasi banjir makin naik.

Kampus Farmasi di Jalan Manguni, Kelurahan Perkamil, juga terendam banjir.

Tidak hanya itu, hujan lebat yang melanda Manado mengakibatkan salah satu sungai, tepatnya Sungai Bahu meluap. Air sungai masuk ke rumah warga.

Sementara di Minahasa, banjir terjadi di Perumahan Puri Alfa Mas Pineleng. Hujan lebat juga mengakibatkan longsor di ruas Jalan Manado-Tomohon.

Bencana yang diakibatkan hujan dengan intensitas tinggi dan struktur tanah yang labil tersebut menyebabkan 500 jiwa harus mengungsi dan lima orang meninggal dunia.

"Peristiwa ini menyebabkan lima orang meninggal dunia, satu orang hilang masih dalam pencarian serta 500 jiwa mengungsi yang masih dalam proses pendataan," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati, dikutip dari siaran pers, Minggu (17/1/2021).




Longsor terjadi di beberapa titik ruas jalan itu.

Informasi Tim SAR, jalur Tomohon ke Manado saat ini ditutup untuk mengantisipasi longsor di wilayah Tinoor.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah membuat analisis sementara penyebab hujan lebat yang mengakibatkan longsor dan banjir di Manado dan Minahasa.

Koordinator Operasional Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado Ben Arther Molle mengatakan, berdasarkan kondisi dinamika atmosfer terkini adanya pusat tekanan rendah atau LPA (1008 hPa) di Laut China Selatan dan LPA (998 hPa) di Laut Timur. 

Keadaan ini membentuk sirkulasi siklonal yang menyebabkan pola gradiend angin di Sulawesi Utara yaitu konvergensi massa udara atau pertemuan massa udara di wilayah Sulawesi Utara.





"Massa udara yang bertemu di Sulawesi Utara merupakan massa udara basah yang terbawa dari Samudera Pasifik sebelah barat," katanya lewat pesan singkat, Jumat.

"Kondisinya atmosfer demikian mengakibatkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai petir dalam durasi waktu yang lama," sambungnya.

Hingga pukul 18.15 Wita, hujan dengan intesitas sedang hingga lebat masih melanda Kota Manado.

Tonton juga pasca banjir dan longsor manado

https://youtu.be/pcRZ6ElF2Ck


   Terjadi pada tanggal 16 januari 2021 Hujan lebat disertai petir di Sulawesi Utara mengakibatkan banjir dan tanah longsor di Kota Manado d...